Sawarna

Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 11 malam, Hari Jum'at Tanggal.......... Kami siap gas menuju Pantai Sawarna di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak - Banten. Legi (Cahyo) dan Wage (Dito) sudah distarter motornya tapi Kliwon (Aku/Boxer) gak bisa nyala-nyala, bensin ada busi udah di cek samp e dibersihin tapi tetep gak nyala. Setelah hampir bosen kami CDI nya ternyata kabelnya putus. Wah ini awal yang kurang bagus.

Tapi dengan tekad Ugal-ugalan, kami langsung tancap gas menuju Bogor arah Batu Tulis. Ya karena jalanan lengang kami bebas gas pol rem pol. Walaupun lampu depan Kliwon mati tapi kami tetap ugal-ugalan di 

Rute 1 bisa lewat serang banten dengan rute : Jakarta - Serang Timur - Pandeglang - Malimping - Bayah - Sawarna ...... Rute ini relatif lebih pendek tetapi karna banyak jalur yg rusak jalan nya sehingga memakan waktu lama, dan ini beneran jalanan ancur total tapi selalu saja di perbaikin cuman hancur lagi karena banyak truk kelapa sawit yg lewat sini. 
 Rute 2 lewat Pelabuhan Ratu dengan rute : Jakarta - Ciawi - Cibadak - Pelabuhan Ratu - Cisolok - Sawarna ..... Rute ini sekarang yg banyak di lalui dikarenakan jalanan yg lumayan mulus. Cuman tidak disarankan untuk bus karna jalanan berkelok + tanjakan dahsyat. Kalo cuman bawa kendaraan pribadi atau elf atau touring motor mending lewat sini.

Kamipun memilih Rute 2. Hutan kelapa sawit menemani kami, sepi dingin hanya deru motor kami yang terdengar.  Sebelum pukul 5 pagi kami sudah sampai di suatu tempat yang menyerupai pasar, tapi hari itu sepi jadi kami memutuskan untuk beristirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga kami. Kira-kira 2 jam tidur kami melanjutkan perjalanan.

Naik Turun bukit, wah semakin memacu adrenalin, juga pemandangan yangmemanjakan mata. Setelah kami melewati Pelabuhan Ratu kami sangat lega, mungkin dikit lagi samapi. Tapi bayangan kami meleset udah hampir 2 jam kami jalan ternyata belum Sampai Sawarna juga. Kami berhenti sejenak untuk menikmati Sunset dari atas bukit. Di tempat itu teman kami sempat-sempatnya buang hajat.........hahhahaa namanya juga Wage.






Setelah hari mulai siang kami melanjutkan perjalanan kami. kurang lebih1,5 jam kami sampai di pintu masuk Sawarna  Kami harus melewati jembatan gantung dulu baru bayar tiket masuk. Setelah bayar tiket masuk kami masuk ke arah bibir pantai melewati pemukiman pendudukak yang disewakan.Di bibir pantai, anda akan disuguhi pemandangan laut yang membentang luas dengan gulungan ombak besar dan pasir putih terhampar luas.Karena saking senengnya kami bawa kuda besi kami ke pinggir pantai, untung waktu itu sepi jadi kami leluasa membawa kuda besi kami ke bibir pantai.











Kami sampai kira-kira pukul 9 pagi, kami pun langsung memesan makan siang di warung pinggir pantai, sambil tanya-tanya soal penginapan. Akhirnya kami dapat penginapan, untuk semalam kami membayar Rp.100.000,- /orang sudah termasuk makan 2 kali. Kami istirahat sejenak di Home Stay kami.
 






Tak terasa hari sudah menjelang sore, kami pun tak ingin melewatkan Sunset di Sawarna. Wah walaupun mendung tapi pemandangannya sangar luar biasa. Seperti biasa kami pun bernarsis ria.





Setelah puas berfoto kami kembali ke Home Stay untuk menikmati makan malam kami. Rasanya benar nikmat hidangan malam itu, walaupun sederhana tapi rasanya tak seperti masakan asal jadi.



Setelah pagi menjelang kami langsung jalan ke Pantai Tanjung Layar. Ternyata masyarakat di sini taka hanya mengandalkan Pantai Sawarna untuk mata pencaharian mereka. Mereka juga menggarap tanah di sekitar panati. Rasanya sangat harmonis kalau kita liat ada sawah di pinggir pantai. Ini daya tarik sendiri dan belum pernah kami temui di tempat lain. Masyarakatnya juga ramah-ramah menyambut kami. Semoga Pantai sawarna tetpa terjaga keperawanannya, jangan samapi orang-orang tidak bertanggung jawab merusaknya.










Karena waktu semakin siang kami siap-siap juga makan siang dan pukul 11 kami meluncur pulang. dengan membawa banyak harapan semoga nanti dapt kembali lagi, Karena masih banyak tempat yang belum kami kunjungi....


Ini yang gak boleh dilewatkan :
  1. Jembatan Gantung => Sebuah Jembatan diatas sungai bermuara ke laut yg menghubungkan antar desa  menuju pantai.
  2. Pantai Ciantir => Ini adalah pantai andalan dari sawarna. pantai berpasir putih dengan ombak yg menawan serta deretan pohon kelapa. Pantai nya bersih, garis pantai yg panjang membuat kita bisa banyak beraktifitas disini, mulai volly pantai, Main bola, berjemur atau sekedar main air.
  3. Tanjung Layar => Sekitar 1 km dari pantai ciantir ke arah kiri. Berupa 2 buah batu tinggi yg wujud nya menyerupai layar. Di depan nya terdapat karang panjang semacam tembok sebagai pemecah ombak.
  4. Lagoon Pari => Teluk berupa 1/2 lingkaran dengan pasir yg sangat halus serta ombak yg sudah mengecil karna jarak dari bibir pantai yg agak jauh sehingga ombak sudah terurai sebelum mencapai deretan pasir di lagoon pari. Untuk mencapai tempat ini kita harus berjalan menyusuri pantai dari pantai ciantir sekitar 3km. Atau kita lewat bukit perkebunan/persawahan warga dengan pemandangan yg sangat menakjubkan. Disini banyak nelayan yg menjual lobster, kalo beruntung bisa dapat harga murah + ukuran yg gede.
  5. Gua Lalay => Untuk mencapai gua ini kita harus berjalan kaki melewati sawah2 serta menyebrang sungai melalui jembatan gantung. Lokasi nya ada di sekitar persawahan warga setempat. Didalam gua terdapat aliran sungai. Sehingga kalo kita masuk kedalam nya pasti basah.
  6. Karang Bokor => Semacam batu ditengah laut seperti Tanah Lot di Bali, lokasi nya ada di tengah hutan trus masuk kedalam sampai ke bibir pantai.
  7. Pulau Manuk => Pantai yg sudah di komersilkan, ada petugas penjaga yg menarik retribusi. Lokasi nya di depan gerbang masuk desa sawarna sebelum Hutan Lindung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar